Pengetahuan Yang Benar Tentang Jati Diri Anak Allah

images (1)Yesus Kristus diangkat menjadi Anak Allah atau Putra Tuhan dalam Konsili Nicea pada tahun 325 M. Keberadaan dogma Yesus Kristus sebagai Anak Allah terkait erat dengan dogma Yesus Kristus adalah Tuhan. Dengan adanya dogma Yesus sebagai Anak Allah, maka dogma Yesus adalah Tuhan akan menjadi lebih mudah untuk dijelaskan dan diterima. Pasalnya, apabila tidak ada doktrin Yesus sebagai Anak Allah, akan terdapat dua Tuhan yang berdiri sendiri (Tuhan Bapa dan ‘Tuhan’ Yesus)[1].

Dalam AlKitab cukup banyak ayat yang menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah anak Allah, antara lain:

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Markus 1: 1

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Lukas 1 : 32

Sebutan Anak Allah untuk Yesus itu bukan berarti Yesus diperanakkan oleh Allah. Sebab Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (Qs. Al Ikhlas (112:3).  “Anak Allah”[2] adalah istilah AlKitab yang digunakan untuk menggambarkan kedekatan Allah dengan para nabi dan rasul-Nya, serta pengikut mereka yang percaya kepada Allah yang Esa. Jadi, ketika AlKitab menyebut Yesus sebagai Anak Allah, itu berarti bahwa Yesus sangat dekat dengan Allah, sebab dia adalah rasulullah. Bahkan Yesus sendiri telah berkali-kali menyatakan bahwa dirinya adalah utusan Allah.

“Sebab aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus aku. Dan inilah kehendak Dia yang mengutus aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaku jangan ada yang hilang, tetapi supaya kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadanya beroleh hidup kekal, dan supaya aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

“Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepadaku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus aku, dan ia akan kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaku.

“Memang aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asalku; namun aku datang bukan atas kehendakku sendiri, tetapi aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab aku datang dari Dia dan Dia-lah yang mengutus aku. Yohanes 7 : 28-29

“Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus aku, Dialah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku katakan dan aku sampaikan. Dan aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang aku katakan, aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepadaku.” Yohanes 12 : 49-50

“Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barang siapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaranku ini berasal dari Allah, entah aku berkata dari diriku sendiri. Barang siapa berkata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barang siapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.” Yohanes 7 : 16-18

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17 : 3

Sebenarnya tidak hanya Yesus Kristus yang menjadi Anak Allah, kita pun bisa disebut sebagai Anak Allah. Allah telah berjanji melalui Yesus, barangsiapa yang percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah, maka dia akan diberi karunia dan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Yesus juga menyatakan bahwa orang yang membawa damai juga akan disebut anak Allah.

Semua orang yang menerimanya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namanya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Yohanes 1 : 12-13

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah Anak Allah. Roma 8 : 14

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Matius 5 : 9


[1] Alexander Edbert C. Show Us The Straight Path: Menemukan Kebenaran Iman Yang Sejati. Jakarta: Pustaka Intermasa. Cet.1, Oktober 2008.   hlm. 210.

[2] Penyebutan Anak Allah sebenarnya dimaksudkan untuk menggambarkan orang-orang yang dikasihi atau dicintai Allah.

Tinggalkan komentar